Dukuh Crangah
Dukuh Crangah terletak di sebelah
barat Desa Hargotirto, berbatasan langsng dengan Dukuh Sungapan 1, Dukuh
Sungapan 2, dan Dukuh Tirto. Ada 5 RT dan 2 RW yang membawahi 147 KK, serta 413
jiwa di Dukuh tersebut. Seperti Dukuh lain di Desa Hargotirto, mata
pencaharaian utama pendduk Dukuh Crangah adalah Pengrajin gula kelapa. Selain
itu, ada juga warga yang bekerja sebagai tukang kayu walaupun jumlahnya sangat
sedikit. Sebagai objek mata pencaharian utama masyarakat, secara otomatis gula
kelapa menjadi komoditas utama pertanian di Dukuh Crangah. Durian dan Manggis
menjadi hasil pertanian yang jumlahnya juga sangat melimpah ketika musim
berbuah datang. Menurut penuturan Pak Ngatiran, Kepala Dukuh setempat, hasil
kebun tersebut tidak dipasarkan secara langsung ke pasar terdekat, tetapi
didatangi sendiri oleh para pengepul dan pelanggan.
Selain hasil
pertanian, Dukuh Crangah juga memiliki beberapa hasil peternakan seperti
Kambing, Ayam, dan Lele. Budidaya Lele di Dukuh Crangah cukup menarik untuk
digali potensinya, sebab, proses budidaya tersebut diinisiasi oleh Kepala Dukuh
untuk memfasilitasi para pemuda Dukuh yang pada saat itu tidak memiliki
kegiatan produktif. Adanya kegiatan budidaya Lele memberikan angin segar bagi
pemuda desa setempat, yang sebelumnya menyalurkan semangatnya melalui kegiatan
yang tidak bermanfaat. Saat ini, pemuda RT 46 dan RT 47 sebagai pengelola yang
bersatu di bawah nama “Kelompok Pathil Lele”, memiliki tiga kolam sebagai media
budidaya Lele. Kolam tersebut terbuat dari peralatan yang sangat sederhana,
yakni terpal, dan kantong semen. Namun, menurut penuturan salah satu pemuda
sebagai pengelola, hasil dari budidaya tersebut cukup digemari oleh pelanggan
di sekitar Desa Hargotirto. Ketika musim panen tiba, kelompok pemuda tersebut
bsia meraup keuntungan minimal Rp700.00,00. Harga satu kilo Lele sendiri dijual
seharga Rp20.000,00 saja. Kepala Dukuh Crangah sebagai inisiator kegiatan ini
menuturkan bahwa beliau mengharapkan adanya investasi dari pihak ketiga untuk
memberi modal lebih agar budidaya lele tersebut semakin berkembang, sebab
potensi pengembangannya sangat besar.
Ada beberapa
kelompok masyarakat yang aktif di Dukuh Crangah, diantaranya, Karang Taruna,
kelompok PKK, Kelompok Tani Ngudi Subur, dan Kelompok Wanita Tani Dewi Kunthi.
Kelompok Tani Ngudi Subur telah terbentuk sejak tahun 1980an, adapun kegiatan
yang dilakukan oleh kelompok tani tersebut adalah seputar inovasi-inovasi dalam pembudidayaan
Durian dan Manggis. Kelompok Karang Taruna Dukuh Crangah juga memiliki kegiatan
lain selain Pembudidayaan Lele. Mereka juga membentuk kelompok kesenian
Jathilan, sama seperti banyak Dukuh lain di Desa Hargotirto. Kelompok Jathilan
tersebut siap apabila sewaktu-waktu dipanggil untuk pementasan. Kegiatan kelompok
masyarakat di Dukuh Crangah terbilang cukup aktif karena kegotongroyongan
masyarakat masih cukup tinggi. Hal tersebut juga diamini oleh Pak Ngatiran
sebagai Kepala Dukuh yang memiliki motto “Crangah Bersatu, Crangah Maju”.
Komentar
Posting Komentar